Nyeteak murah di Kampoeng Steak!

Nyeteak murah di Kampoeng Steak! akhirnya keturutan. Kemarin sore saya nemui konco ketemu gedhe, mbak Eda sama Aya di sekitar Terminal Bratang. Bilang ketemuan sebentar malah jadi berjam-jam. Setelah ngobrol lama di pinggir jalan, kami beralih mencari tempat nimbrung yang asik dan nyaman. Sempat rencana melipir ke cafe kawasan Untag aja, trus nggak jadi. Hampir aja belok ke warung Jumbo Juice, eh, malah balik kucing ke Kampoeng Steak. Emak-emak sedang galau nyari tempat nongkrong 😀

Awalnya saya gak tau lho kalau ada Kampoeng Steak di dekat Terminal Bratang. Sering lewat Bratang tapi malah gak lihat ada warung steak haha.. atau jangan-jangan baru buka! Mbuhlah, saya gak perhatian daerah situ.. 😀

Suasana Kampoeng Steak sore itu gak terlalu banyak pengunjung sehingga saya bebas foto-foto bangku kosong. Hanya saja ruangannya redup, susah banget dapat foto cerah menjelang Maghrib kayak kemarin. Karena suasana agak gelap akhirnya banyak nyamuk berseliweran. Saya lebih nyaman kalau lampunya diterangin dikit.. Mungkin memang tema franchise Kampoeng Steak begitu kali ya.. mengusung resto remang-remang. Karena saya pernah lewat Kampoeng Steak Ketintang malam hari, suasananya juga begitu.

Masuk ke dalam Kampoeng Steak terasa banget konsep industrialnya. Langit-lagit ruangan, meja, serta kursinya, semua dari kayu. Di bagian dinding terdapat rak berisi miniatur kaleng krupuk imut-imut. Dibawah rak terdapat sofa panjang berwarna merah. Harusnya nyaman duduk di sini, tapi saya malah pindah tempat, gak bisa motret bagus euy, gelap!

Setelah nemu tempat strategis, yaitu di meja samping yang bersebelahan dengan terminal Bratang, barulah saya pesan minum. Melihat daftar menunya, penasaran nyoba Milkshake ala Kampoeng Steak. Saya pesan Milkshake Coklat, Mbak Eda pesan Milkshake Green Tea. Aya, apa? Belum datang, ditelepon lagi mau mandi!

Milkshake ala Kampoeng Steak dibuat dari campuran susu dan ice cream yang dikocok hingga berbusa. Pilihan rasanya: Milkshake Spesial, Coklat, Strawberry, Vanilla, dan yang terbaru adalah Milkshake Green Tea.

Milkshake Coklat

Rasa Coklatnya enak. Manisnya pas, menurut saya. Es nya juga halus. Harganya standart dengan kantong mahasiswa, 11K saja.

Milkshake Green Tea

Saya gak nyobain rasanya. Untuk penampilannya, di atas busa es terdapat satu secop ice cream yang ditaburi dengan bubuk green tea. Harganya 15K.

Selain Milkshake, Kampoeng Steak menyediakan Bubble Drink dan serba Float: Avocado Float, Cappuccino Float, Orange Float, Cola/Fanta Float. Ada Juice dan minuman macam es teh, sogem, es susu dan lain-lain.

Untuk menu, sesuai bangetlah sama brandnya, Steak. Terdiri dari 2 pilihan Steak, Meat Steak dan Crispy Steak. Khusus Meat Steak harga yang dipatok antara 18,5K hingga 54K. Sedangkan Crispy Steak mulai dari 15K sampai 33,5K.

Untuk menu pendamping, Kampoeng Steak menyediakan Jamur Crispy, Chicken Strips, Spagheti, Zupa Soup, Nasi Goreng, Cumi Tepung, dan lain-lain.

Mau makan murah, Kampoeng Steak juga ada Paket Hemat. Paket Crispy Chicken, Crispy Beef, dan Sirloin Steak. Dipaketin sama apa? Sama Es Teh hehe..

Paket Hemat Crispy Chicken

Saya pun milih Crispy Chicken plus es teh. Harga seporsi 16K. Setelah pesan, waktu nunggunya gak terlalu lama. Gak sampai 10 menit, seloyang hot plate sudah diantarkan oleh Mas Pelayan. Tampilan Crispy Chicken nggemesin, terutama balutan tepung ayamnya, terlihat tebal dan renyah. Di sekitar ayam ada potongan kentang, wortel, dan buncis yang di genangi saus steak berwarna coklat. Bagi yang suka pedas dan asin, tinggal taburkan saja bubuk garam dan lada yang sudah disiapkan di atas meja. Mau nambah saus tomat dan saus sambal bisa ambil sendiri.

Pertama kali motong Crispy Chicken, empuk banget. Cukup pakai garpu sudah lepas sendiri. Motongnya pun mudah. Gak pakai diedel-edel baru lepas haha..

Masuk di mulut, daging ayamnya lembuuut. Saking halusnya sampai saat ditusuk dengan garpu, susah nyatunya. Kalau nggak dibarengi dengan balutan tepung, daging ayamnya bisa mbrodol. Cara supaya ayamnya tetep kompak dengan garpu, nusuknya kudu pelan-pelan, hap! Lalu di tangkap! 😀

Secara keseluruhan, enaaaak. Dengan harga segitu, mayanlah nutupi keinginan makan steak.

Bayar Parkir di Kasir!

Makan udah, ngobrol udah, saatnya laporan ke kasir. Setelah semua makanan dihitung, Mas kasir nanya ke kami, “bawa motor berapa?”

Lho, apa hubungannya bayar makan sama motor? Heran dong, kok pake tanya motor.

Ternyata ongkos parkir motor dijadikan satu sama makanan! saya masih gak habis pikir.. kok?

Udah bayar semuanya, kita dikasih nomor parkir satu orang, satu. Makasih Mbak Eda yang udah nraktir makan plus ONGKOS PARKIR *peluuukkk*

Sambil jalan, kami masih mempertanyakan perihal ongkos parkir tadi. Sempat nanya, kenapa harus bayar parkir di kasir, dijawab sama Mas Kasir, “biar tarifnya seragam”. Sek.. sek.. rada gagal paham sama alasannya. Emang kalau bayar di tukang parkir, tarifnya gak seragam? Ya sudahlah, banyak nanya malah gak pulang-pulang pula.. sejujurnya masih butuh jawaban realistis saya haha..

Saya perhatikan, lahan parkir Kampoeng Steak Bratang masuk ke dalam halaman warung. Jadi gak sampai makan badan jalan raya. Otomatis sewa lahannya mengikuti sewa bangunan warung, doong.. Kenapa gak digratiskan aja, sih.. itung-itung pelayanan konsumen-laah..

Kalaupun harus bayar parkir gapapa juga, sewajarnya uangnya kasih langsung ke tukang parkir. Biasanya Tukang Parkir kan sewa lahan ke yang punya usaha. Kalau seperti ini kesanya Kampoeng Steak gak mau rugi lahannya dipakai parkiran hehe.. Bisa jadi ada sistem bagi hasil diantara mereka. Apa memang standar parkiran di Kampoeng Steak bayarnya di kasir? Teman-teman yang pernah ke Kampoeng Steak bagi-bagi cerita, yaa…

Nyeteak murah di Kampoeng Steak!