Jalan-jalan,  Tips Piknik

Itinerary Wisata Kuala Lumpur dan Melaka 4D3N serta petunjuk transportasinya

Usai upload foto di IG story, saya langsung di DM teman minta itinerary wisata Kuala Lumpur dan Melaka 4D3N. Untuk membantu teman-teman, saya lengkapi, deh, dengan petunjuk transportasinya.

Daftar destinasi atau itinerary itu penting banget, meskipun kita sedang bepergian mandiri tanpa menggunakan jasa travel agent. Gak usah terlalu resmi, yang penting punya oret-oretan. Fungsinya biar pikiran gak ruwet mikir perjalanan berikutnya yang biasanya justru merusak susunan acara.

Kepergian saya ke Kuala Lumpur kemarin sebenarnya bersama rombongan. Saking banyaknya orang, jadilah kami terbelah. Ada yang pergi ke Genting, ada yang milih keliling Kuala Lumpur aja.

menara-klcc

Dan saya memilih opsi terakhir. Berduaan saja sama Mbak Eda.

Itinerary Wisata Kuala Lumpur dan Melaka 4D3N

Karena orang banyak dan maunya banyak, diskusi tentang itinerary ini sempat alot. Bahkan Colmar Tropicale dan Ipoh pun sempat disebut-sebut. Pergi 4 hari tapi pengennya semua didatangi, haha.

klia

Jadwal kepergian kami dari hari Kamis sampai Minggu. Rencana awal, sesampai di bandara KLIA 1, langsung lanjut ke Melaka. Tapi karena pasar malam di Jonker Walk bukanya hari Sabtu dan Minggu, itinerarynya diubah. Ke Kuala Lumpur dulu, baru besoknya ke Melaka.

Day 1

Itinerary dan Transportasi Surabaya ke Kuala Lumpur

Jadwal boarding pesawat dari terminal Juanda 2 kami jam 11.55, tiba di KLIA 1 jam 15.30 waktu setempat.

Lanjut sholat dulu dan beli SIM Card harga 20RM buat 7 hari lalu beli tiket bus menuju ke terminal KL Sentral.

Di KL Sentral kami makan sore di KFC lantai 5 Mall Nu Sentral. Alasan kenapa milih di KFC, saya buatkan artikel terpisah aja, ya, hehe

Selesai makan lanjut naik Monorail ke Bukit Bintang untuk naruh tas di MOV hotel. Jam 20.00 makan malam di Roti John Titiwangsa, di Jalan Datuk Keramat dengan grab 11RM.

Pavilion-Mall-Bukit-Bintang

Pulang makan, kami turun di Pavilion, lalu main-main di sekitaran Fahrenheit dan McD Bukit Bintang. Pokoknya sepanjang jalan itu gemerlap. Toko-toko mahal bertaburan di sana. Suasananya 11-12 dengan Orchad Road

Day 2

Keliling Kuala Lumpur dengan Transportasi Umum

Hari ke 2 banyak sekali destinasi yang ingin saya capai, salah satunya adalah Batu Caves.

Jam 07.30 saya sudah jalan ke Stasiun Air Asia Bukit Bintang menuju ke KL Sentral untuk naik KTM Komuter ke Batu Caves. Lumayan lama di kereta, ada 8 stasiun yang harus kami lalui. Batu Caves adalah kereta tujuan terakhir.

Jam 13.00 Dari Batu Caves ke KL Sentral lalu makan siang di sana. Pilihannya gak seberapa banyak, tapi teman saya sudah kelaparan rasa mau semaput. Ya udahlah ke The Treats aja beli Nasi Lemak harga 15,5 RM. Termasuk mahal, sih. Tau begitu mending makan di dalam Mallnya.

Jam 14.00 lanjut jalan lagi ke Pasar Seni dengan LRT jurusan Gombak. Maunya naik GoKL biar gratis, tapi jalan ke haltenya jauh. Lagipula cuaca sedang sengat-sengatnya.

koin-ktm-komuter-kuala-lumpur

Jam 14.10 Kami sudah tiba di Central Market. Central Market merupakan pasar modern yang berupa bangunan tua namun masih terawat. Di sampingnya terdapat Pasar Seni dengan jualan aneka kaos, baju, dan jajanan.

Suka banget dengan bangunannya. Walaupun pasar tapi suhunya tidak terlalu sumuk.

Jam 16.00 kami menuju Bangunan Sultan Abdul Samad yang jaraknya sekitar 300 meter dengan jalan kaki. Tujuan saya sebenarnya ke dataran merdeka, tapi karena tertarik dengan bangunan Sultan Abdul Samad, ya udah kami jalan sesukanya kaki aja, hehe.

Walaupun jaraknya ratusan meter, kami puas keliling ke Masjid Jameek dan Dataran Merdeka. Ketika itu Dataran Merdeka sedang renovasi, jadi saya hanya puas aja lihat dari kejauhan. Pengen mendekat ke sana, kaki sudah males jalan.

bangunan-sultan-abdul-samad

Jam 17.30 tujuan selanjutnya ke Suria KLCC. Naik LRT dari stasiun Masjid Jameek harga 1,9RM. Selain foto di Twin Towers, teman saya juga pengin ngeMall. Ngecek harga tas apa gitu. Yang ternyata harganya lebih mahal daripada di Surabaya.

Menara Twin Towers sore itu sangat rame. Untuk foto saja susahnya minta ampun. Belum lagi gangguan tukang foto keliling dan orang-orang yang menawarkan persewaan lensa kamera.

Jam 19.30 Pulang ke hotel naruh belanjaan dulu. Dari KLCC ke hotel naik GoKL gratis.

Jam 20.00 Menuju Jalan Petailing atau kawasan China Town untuk makan malam. Ikan Panggang Portugis Istimewa adalah pilihan kami. Kebetulan kali ini kami makan berempat. Teman yang dari Genting sudah balik hotel.

Jam 22.30 pulang ke hotel naik GoKL gratisan turun Bukit Bintang, pas di depan jalan hotel.

Day 3

Perjalanan dari Kuala Lumpur ke Melaka

Karena jarak KL ke Melaka jauh, setidaknya 2 jam naik bus, jam 07.30 kami sudah mulai jalan.

Niatnya sih lebih pagi lagi supaya sampai Melaka gak terlalu siang. Apa dikata jam 6 pagi di KL baru adzan Shubuh, haha.

Bus ke Melaka ditempuh dari terminal Bersepadu Selatan. Jadi tidak melalui KL Sentral lagi. Dan saya bingung, naiknya dari mana.

Ketika ngecek google maps, kami disarankan untuk naik Monorel dari Bukit Bintang ke KL Sentral turun di stasiun Hang Tuah. Dari Hang Tuah lanjut dengan LRT ke Stasiun Bandar Tasik Selatan harga 3,2RM.

Karena ribet, belum lagi harus jalan tarik-tarik koper ke stasiun monorel, akhirnya kami mengambil opsi naik grab dari hotel ke stasiun Hang Tuah dengan biaya 4RM. (dibagi 2 per orang kena 2RM). Toh, jatuhnya sama dengan naik monorail, hehe. Baru deh lanjut naik LRT. Hemat tenaga, sama biaya 😀

Tiba di terminal Bersepadu Selatan jam 08.45. Harga tiketnya 11,4RM. Sayangnya kami harus menanti bus ke Melaka dengan jadwal keberangkatan 11 siang. Sisa waktu itu kami manfaatkan dengan sarapan nasi bungkus yang tadi saya beli di Hang Tuah harga 2,5RM.

tiket-bus-kuala-lumpur-melaka

Jam 12.30 kami sudah tiba di Melaka Sentral. Karena hotel kami berada di Jonker Walk, capaian selanjutnya adalah naik bus jurusan Ujong Pasir turun di Bangunan Merah. Bus ini berada di platform 17 terminal domestik Melaka Sentral.

Butuh waktu sekitar 20 menit kami menunggu kedatangan bus. Begitu bus tiba, kami antre satu persatu naik ke dalam bus. Setiap naik kami langsung bayar karcis kepada sopir.

Giliran saya, saya menyebut dua, karena saya 2 orang. Lalu Pak Sopir menyerahkan 2 lembar karcis dengan nominal tertera 2RM. Di sekitarnya terdapat karcis dengan nominal berbeda, ada yang 1,3RM, 1,5RM, 2RM hingga 2,5RM. Saya gak tau perbedaan harga tersebut dilihat dari apanya.

Saya perhatikan beberapa bule memegang karcis 1,3RM dan 1,5RM. Lucunya, ketika di Bangunan Merah, semua orang se-bus turun semua, haha..

Suasana bangunan merah siang itu sangat rame. Spot ini terdapat Gereja Merah dan gedung Stadthuys yang ikonik di Melaka. Akan tetapi saya menahan diri untuk tidak mampir-mampir dulu. Tujuan utama kami check in hotel dulu.

Jam 14.00 leyeh-leyeh sebentar di hotel Jonker Inn sambil menunggu matahari sedikit mencair.

Jam 16.00 kami mulai jalan menikmati Jonker Walk.
Kawasan Pecinan satu ini unik. Di sekitarnya terdapat kuil, kelenteng, masjid, dan juga gereja. Betapa jaman dahulu kawasan ini terasa keragamannya.

becak-melaka

Saya sempat menyambangi Masjid Kampung Kling, Kuil Cheng Hoon Teng yang berada di Jalan Tokong.

Saya suka kawasan di Melaka ini. Bangunan-bangunan tua dan reruntuhan bangunan bekas peninggalan Portugis masih dirawat dengan baik. Ada reruntuhan gereja St. Paul’s, benteng Afamosa, Christ Church, Museum Maritim, Melaka River Cruise dan lain sebagainya. Semua bisa kita lalui asal kuat kaki, hehe.

Melaka-River-Cruise

Sabtu malam terdapat pasar malam di sepanjang Jonker Walk. Kawasan ini sangat cocok bagi pengunjung yang suka belanja dan jajan.

Day 4

Perjalanan dari Melaka menuju KLIA

Semalam kaki njarem, petualangan menjelajahi Melaka kami lanjutkan keesokan harinya. Shubuh jam 6 kami sudah cantik, tapi baru mulai jalan jam 7 pagi. Langit masih gelap dan jalanan masih sepi.

Sengaja kami jalan pagi demi mendapatkan suasana sekitar Stadthuys sepi orang. Kami bebas melintasi tepian sungai Melaka yang indah di pagi hari.

bangunan-merah-melaka

Jam 09.30 kami siap menuju Melaka Sentral untuk naik bus ke bandara.

Inginnya saya naik bus lagi ke Melaka Sentral, apatah informasi google map mengharuskan kami jalan kaki sepanjang 1,5 km ke Melaka Medical Centre, tempat perhentian bus.

Supaya irit jalan, kami mengambil ops naik grab ke Melaka Sentral bayar 8RM ( bagi 2 per orang kena 4RM)

Jam 10.30 bus kami menuju KLIA datang, tiba di KLIA jam 12.00. Harga tiket busnya 24,6RM dan sudah kami beli sehari sebelumnya. Soalnya kalau beli on the spot takut kehabisan jadwal. Apalagi kami harus ngejar pesawat.

Begitulah Itinerary Wisata Kuala Lumpur dan Malaka 4D3N dan petunjuk transportasi yang bisa saya berikan. Semoga dalam waktu dekat saya akan posting budget pengeluarannya, ya. Salam dari Mama Minta Piknik 🙂

18 Comments

  • hani

    Oh…ada kendaraan umum ya ke Melaka. Pernah ke sana. Tapi dari KL ke Melaka naik mobil, dianterin teman suami. Lebih menarik sebenernya kemana-mana naik kendaraan umum. Udah tertib dan rapi ini

  • Nurul Sufitri

    Waw…. aku bookmatlrk ah initeraty nya siapa tau ada rezeki jalan2 ke Kuala Lumpur dan Melaka 😀 Lengkap begini. 4D3N bener2 padat merayap ya. Ada sewa lensa kamera juga ya buat fotoan di Twin tower hehehe. Kalo dari jauh tuh becak hellokitty kayak kendaraan yg bisa disewa di Jogja 😂

  • Nurul Sufitri

    Waw…. aku bookmark ah initeraty nya siapa tau ada rezeki jalan2 ke Kuala Lumpur dan Melaka 😀 Lengkap begini. 4D3N bener2 padat merayap ya. Ada sewa lensa kamera juga ya buat fotoan di Twin tower hehehe. Kalo dari jauh tuh becak hellokitty kayak kendaraan yg bisa disewa di Jogja 😂

  • dinilint

    Pas jalan-jalan ke Melaka, aku malah inget kota sendiri, Semarang.
    Tata bangunan kotanya mirip banget, cuma yang di Melaka lebih rapi dan emang udah disiapin banget untuk tempat wisata.

  • Dedew

    KL dan Melaka cantik juga ya buat dikunjungi, semoga tahun ini bisa berkunjung ke sana aamiin nunggu tiket pesawat stabil harganya hihi kusave ni mbak itinerarynya, makasiihh

  • Efa Butar butar

    Wahh, ngebantu banget.
    Walaupun sejauh ini belum ada nyali travelling ke luar negeri dan masih pingin yang di dalam negeri aja, tetep sih ada keinginan suatu saat ngelangkahin kaki ke tempat-tempat seru seperti ini.
    Dan thanks Mba artikelnya. Buat referensi kalau nanti ada rejeki ke tempat ini
    Salam

  • Chaycya Oktiberto Simanjuntak

    Demi apa pertama buka link ini, saya ngakak mbak. MAMA MINTA PIKNIK. wkwkwk untung nggak minta pulsa, apalagi minta sisir. hiiiih seremm..

    Baca itinerarynya mba di Kuala Lumpur-Melaka, seolah baca pengalaman pribadiku selama di sana. hehe

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *