Cerita Piknik,  Jalan-jalan

Taman Sari Goa Sunyaragi, Situs Sejarah Menarik di Cirebon

Menarik. Begitulah kesimpulan saya ketika mengunjungi Taman Sari Goa Sunyaragi, Situs Sejarah Menarik di Cirebon. Bangunan ini masuk dalam cagar budaya, dan masih ada hubungan dengan Keraton Kasepuhan. Namun siapa sangka, dibalik keindahannya, destinasi ini menyimpan mitos dan misteri.

Suatu siang yang terik, saya dan teman-teman memutuskan ke Taman Sari Goa Sunyaragi di Jalan By Pass Brigjen Dharsono, Cirebon.

Panasnya cuaca tak menyurutkan saya mengelilingi kawasan wisata yang hampir tidak ada tempat teduhnya itu. Di luar, sih, tampak rindang, begitu di dalam, tidak tampak pohon satupun!. Kecuali di sekitar pohon Klengkeng tua, dekat Monumen China. Sengatnya cuaca di sana mengingatkan saya ketika piknik ke benteng Fort Rotterdam

Loket-masuk-Goa-Sunyaragi

Taman Sari Goa Sunyaragi, Situs Sejarah Menarik di Cirebon

Usai membayar karcis masuk sebesar Rp. 10.000,-, kegiatan pertama yang saya lakukan adalah foto di bawah tulisan Goa Sunyaragi.  Tiap hurufnya dibuat warna-warni. Saya suka.

Langit yang berwarna biru cerah, semakin menambah keindahan situs sejarah yang berbentuk seperti batu karang.

Sejarah Situs Goa Sunyaragi

Dari berbagai sumber, rupanya usia situs yang beralamat di kelurahan Sunyaragi, Kesambi, telah mencapai ratusan tahun.

Situs ini didirikan oleh Pangeran Kararangen, cicit dari Sunan Gunung Jati pada tahun 1703 Masehi. Fungsi Goa ini dulunya sebagai lokasi peristirahatan serta tempat semedi keluarga Sultan Cirebon. Walaupun sekarang sudah menjadi jujugan wisata, namun bangunan serta lingkungannya lumayan dirawat, kok.

Situs-Goa-Sunyaragi-Cirebon

Butuh lebih dua jam bagi saya untuk mengelilingi kompleks Taman Sari Gua Sunyaragi yang luasnya sekitar 15 Ha. Lumayan gobyos juga. Ditambah kontur batu karang yang tidak nyerap keringat. Ternyata tdak hanya baju saja yang susah nyerap keringat, batu juga bisa bikin gerah tubuh, haha..

Kompleks Taman wisata Guoa Sunyaragi sebetulnya tidak berdekatan dengan laut, herannya dinding-dinding gua hampir semua berbentuk abstrak, khas bebatuan karang. Detail-detailnya rumit. Dan, yah, itulah yang membuat tempat ini menarik kunjungi.

Obyek Wisata di Kompleks Goa Sunyaragi

Baru berjalan 100 meter, setelah menaiki gapura anak tangga, saya sudah ngos-ngosan. Dan, di sana saya bingung, menikmati Goa Sunyaragi ini mulainya dari mana dulu. Beneran, deh, bebatuan karangnya unik dan artistik. Saya yang menyukai per-situs-an, jadi bingung sendiri. Teramat banyak spot indah.

Taman-Wisata-Goa-Sunyaragi

Dari papan petunjuk yang berdiri di pintu loket, Taman Sari Goa Sunyaragi memiliki 16 obyek wisata. Yaitu:

1. Goa Pengawal
2. Goa Pandekemasan
3. Goa Simanyang, tempat pos penjagaan
4. Bangsal Jinem
5. Mande Beling
6. Goa Peteng, tempat untuk semedi
7. Cungkup Puncit
8. Goa Langse
9. Kamar Panembahan
10. Kamar Kaputren
11. Bale Kambang
12. Goa Arga Jumut
13. Goa Padang Ati
14. Goa Kelanggengan
15. Goa Lawa
16. Goa Pawon

Banyak, yah. Tapi tidak semua goa dikasih papan nama sehingga saya kesulitan menemukannya.

Seandainya setiap goa diberikan papan tulisan singkat masing-masing fungsi, akan lebih mudah bagi pengunjung memahami keberadaan situs ini.

Sungguh, demi mendengar cerita goa satu persatu, ingin rasanya saya berlama-lama di sana. Biar bebas menikmati lekuk-lekuk bebatuan berikut kisah yang terkandung di dalamnya.

Sejujurnya melihat bentuk goa-goa di Sunyaragi saya agak bingung. Kok bisa ya dengan ukuran ruangan yang mungil, manusia bisa melakukan semedi di sana. Bahkan untuk melalui anak-anak tangga yang diapit dinding batu, saya dan teman-teman sampai harus membungkukkan kepala agar tidak terantuk batu.

Dari sekian goa, saya coba memasuki Goa Kelanggengan. Goa ini berada di area belakang, bersebrangan dengan Monumen China.

Pintu masuk goa ini tingginya pas dengan kepala saya. Untuk menuju ke ruangan berikutnya, saya harus berpijak pada tanah basah dengan lebar sekitar 50 cm. Masuk lebih ke dalam lagi, terdapat dinding-dinding pembatas yang saya tebak seperti ruang semedi.

Ruang-Goa-Sunyaragi
Ruangan di Goa Pengawal

Semakin masuk ke dalam, suasana semakin pengap. Sekat-sekat dinding semakin ke dalam, seakan tak ada habisnya. Akhirnya saya putuskan ke luar dari goa. Yang saya masih tidak habis pikir, bagaimana seseorang saggup bertahan lama di sana?

Begitupun dengan Goa Pengawal. Yaitu tempat untuk istirahat para pengawal Sultan. Kondisinya tak jauh beda dengan goa kelanggengan. Ruangan kecil, tak ada rasa nyamannya.

Bangsal-Jinem

Dari sekian goa, yang tampak lebar hanyalah Bangsal Jinem. Melihat bentuk dindingnya, sepertinya tempat ini dulunya sebagai tempat sholat karena di sana terdapat lengkungan mirip tempat imam. Selain tempat ibadah, bisa juga dulu digunakan sebagai tempat bercengkerama Sultan dan keluarga.

Mitos Jodoh di Goa Sunyaragi

Oya, mengenai mitos Goa Sunyaragi, terdapatlah sebuah patung bernama Batu Perawan Sunti yang berada di area Goa Peteng. Konon, siapa saja yang sengaja maupun tidak sengaja memegang batu tersebut, dipercaya akan sulit jodoh.

Tapi tenang saja, ada Goa Kelanggengan yang akan membantu memberikan enteng jodoh. Bagi yang sudah menikah hubungannya akan langgeng terus.

Goa-Kelanggengan-Goa-Sunyaragi

Namanya mitos, kita tidak tau kebenarannya. Tapi bagi yang sedang menanti jodoh, mungkin Goa Kelanggengan bisa dijadikan ikhtiar. Gampang, tinggal Cus! ngejar kereta api ke Cirebon!

Goa Sunyaragi dan Alternatif Wisata Sehari di Cirebon

Tidak hanya goa-goa saja yang bisa dinikmati di wisata Sunyaragi. Ada pula patung gajah dan patung manusia dengan kepala garuda namun tubuhnya dililit ular.

Jangan lewatkan juga pohon klengkeng yang teduh dan situs-situs lain yang menarik diabadikan.

Patung-Gajah-di-Goa-Sunyaragi

Jika berkunjung ke kota Wali ini, sempatkan waktu untuk mengunjungi Keraton Kasepuhan dan Makam Sunan Gunung Jati, salah satu anggota Wali Songo. Lengkapi juga dengan kulineran Empal Gentong, Nasi Lengko dan Nasi Jamblang. Sehari saja cukup, kok, untuk memenuhi hasrat liburan di Cirebon.

Kalau ada yang pusing mikir jadwal cuti kerja, manfaatkan saja Libur Waisak 2019 pada bulan Mei mendatang. Tenang, masih 3 bulan. Masih sempat buat menyisihkan dana jalan-jalan. Bos kasih ijin lah kalau mengajukan cutinya mulai sekarang, hehe.

Oya, tips buat pikniker yang ingin mengunjungi Taman Sari Goa Sunyaragi, Situs Sejarah Menarik di Cirebon, datanglah pagi hari atau sore hari sekalian. Kalau memang harus datang siang, siapkan penutup kepala atau payung dan sunscreen agar kulit tidak terbakar. Kalau musim hujan begini, sebaiknya bawa payung atau mantel, Oke? Selamat pikniikk…

One Comment

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *