Cerita Piknik

Terjebak di antara Bukit Buku

3 hari terakhir piknik saya mantengi smartphone terus. Gak kemana-mana, Cuma duduk sambil ngelihatin layar.

Pasti Fesbukan! Kalau nggak, lagi scrolling hestek #SayaBertanya. Ya, kan?!

Haha, iya, sih, dikit-dikit. Habisnya hestek itu kocak banget. Netizen pada pinter-pinter membuat tweet parodi. Idenya fresh dan kreatif. Sayangnya bukan itu yang saya lagi kerjakan. Daripada begituan, saya habisin waktu untuk membaca e-book gratis hasil pinjaman dari Perpustakaan. Karena bentuknya e-book, bacanya ya melalui smartphone.

Sudah pada tau belum kalau sekarang ada aplikasi perpustakaan digital di Playstore? Atau malah saya yang ketinggalan info? Aih..! 😀

Sebenarnya saya baru tau info tentang perpustakaan online dari mbak Ade Kumalasari di statusnya Facebook. Mbak Ade mengenalkan aplikasi iJak,yaitu perpustakaan digital milik Pemda DKI.

Screenshot_2017-02-09-23-50-45

Awalnya saya heran, apa iya ada perpustakaan digital? Sistemnya kayak apa? Cara minjemnya gimana? Karena pengen tau saya langsung coba download di tablet. Ternyata aplikasi ini gak bisa kebaca di tablet kayaknya, bisanya hanya di smartphone. Jadilah saya install di smartphone.

Untuk menjadi member perpustakaan iJak, calon member kudu mengisi data lengkap dengan alamat serta no telepon. Jalur paling gampang, daftar via login Facebook. Meskipun domisili saya Surabaya, saya permintaan jadi member bisa diterima, tuh.

Setelah jadi member seneng banget saya soalnya bisa milih judul buku yang belum saya miliki. Tinggal scroll atau searching judul buku, nanti menu akan menunjukkan cover buku sesuai permintaan.

Screenshot_2017-02-09-23-54-10
Koleksi buku di iJak

Sayangnya, buku-buku di iJak koleksinya gak gitu banyak. Kurang lengkap menurut saya. Misalnya saya nyari bukunya Emha, covernya muncul, tapi ketersediaan buku tidak ada. Tapi ada sih satu judul buku, copyannya ada banyak. Jadi peminjam tidak perlu antri.

Cara meminjam sangat mudah. Member memilih buku yang akan dibaca, lalu sistem akan menyiapkan. Jika buku siap, member bebas mendownload. Sudah deh, langsung bisa dibaca di tempat.

Oya, barusan saya nemu lagi aplikasi perpustakaan, namanya iPusnas. Berbeda dengan iJak, iPusnas adalah media digital milik Perpustakaan Nasional. Karena buku di iJak banyak yang kosong, saya coba mencari alternatif perpustakaan digital lainnya. Ketemulah dengan iPusnas, ini..

Screenshot_2017-02-09-22-04-16

Secara tampilan, tak ada perbedaan antara iJak dan iPusnas. Menu bagian atasnya sama, pilihan kategorinya lengkap, ada kali 70 genre. Mulai agama, anak, arsitektur, biografi, budaya, fiksi, humor, hukum, panduan, dan lain-lain.

Bagusnya iPusnas, buku-bukunya lengkap. Saya coba searching buku Emha, keluar semua judulnya. Ketersediaan bukunya juga banyak, jadi gak perlu repot-repot antri.

Acak, saya cari lagi bukunya Trinity, eh, ada lho naked traveller dari seri 1 sampai 4 plus yang seri anthology. Kebanyakan buku yang tersedia dari penerbit Indonesia. Ini lebih mengasyikkan, kayak buku-buku itu punya kita sendiri yang bisa dibaca kapanpun dan dimanapun!

Screenshot_2017-02-09-22-04-04

Selain bisa memilih aneka judul buku, Perpustakaan Digital juga ada kotak komennya. Member bisa saling interaksi, saling follow, dan saling ngelike.

Oya, keuntungan menjadi member iPusnas, kita bisa lho jadi membernya e-Pustaka. Keuntungannya jangka membership 5 tahun, bisa minjam hingga 1000 buku, maksimal pinjam sehari 3 buku, satu buku aktif selama 3 hari. Buat adik-adik yang butuh pelajaran sekolah, perlu install aplikasi ini. Lumayan, menghemat budget belanja buku. Apalagi kayak saya yang suka bela-beli trus ditumpuk-tumpuk ajah, haha..

Screenshot_2017-02-09-22-07-53
Koleksi buku-buku Emha

Karena sudah punya iPusnas, saya malah kecanduan baca buku disana. Helloo, apa kabar buku diatas lemari yang numpuk? Untuk saat ini saya lagi dilema buku.. apa dijual aja kali ya.. 😀

4 Comments

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *